Pernah kah kita melihat selembar kain khusus yang diletakkan di atas sandaran kursi? Sama seperti gambar di atas. Pada umumnya dijumpai pada sandaran kursi sofa, sandaran kursi bus, kadang juga ada di sandaran kursi pesawat.
Tahu kah kamu kalau nama selembar kain itu dalam bahasa Inggris disebut Antimacassar? Entah apa namanya dalam bahasa Indonesia. Lalu kenapa kain itu disebut antimacassar, apakah ada hubungannya dengan nama Kota Makassar, dan apa fungsinya?
Antimacassar merupakan kain kecil yang diletakkan di atas punggung atau lengan kursi, atau kepala atau bantal sofa, untuk mencegah kotoran atau minyak pada rambut menempel pada kain sofa di bawahnya.
Antimacassars asli biasanya terbuat dari rajutan putih yang kaku, tetapi pada akhir abad ke-19, kain antimacassar dibuat menjadi lebih sederhana dan lebih lembut, biasanya kain disulam dengan pola sederhana dari benang wol atau sutra.
Baca juga: Makassar: Tersohor Melampaui Wilayah
Dahulu, dari akhir abad ke-18 hingga awal abad ke-19, terkenal di Inggris sebuah produk minyak rambut yang dinamakan “Minyak Makassar” atau “Macassar Oil,” sementara di Belanda dikenal dengan nama “Macassar Olie.”
Macassar Oil adalah merk dagang minyak rambut yang biasa digunakan oleh pria di Eropa awal abad ke-19. Minyak rambut ini dipopulerkan oleh Alexander Rowland (1747-1823), seorang tukang cukur terkenal di London, Inggris.
Penamaan minyak rambut ini sebagai Macassar Oil karena sebagian besar bahan-bahan pembuatannya didatangkan langsung dari Pelabuhan Makassar di Sulawesi Selatan.
Baca juga: Pelaut Makassar Berburu Teripang Sampai ke Australia
Dalam catatan sejarah, Makassar sejak abad ke-17 merupakan kota perdagangan maritim dikawasan timur. Kegiatan perdagangan itu telah menciptakan arus pertukaran komoditi dari berbagai penjuru penghasil produksi komoditi. Terjalinnya hubungan dagang Makassar dengan bangsa asing seperti Cina, India, Arab maupun Eropa.
Komoditi utama yang diperdagangkan di Pelabuhan Makassar adalah rempah-rempah, beras, jagung, kopi, kopra, kain tenun, kayu cendana, dan termasuk bahan-bahan pembuatan untuk Macassar Oil yang dikirim ke Eropa.
Minyak makassar diramu dari minyak kelapa yang dicampur dengan minyak bunga kenanga dan juga minyak tanaman berbau harum lainnya. Oleh produsennya di London, Inggris, produknya dinamakan Macassar Oil.
Baca juga: Makna Sebuah Nama Dalam Masyarakat Bugis dan Makassar
Mode untuk rambut berminyak menjadi tren di kalangan masyarakat Eropa antara tahun 1837 hingga 1910. Sering kali olesan minyak rambut itu berlebihan sehingga minyaknya pun terkadang lengket ketika bersandar ke suatu tempat seperti di sandaran kursi.
Untuk mencegah minyak rambut itu mengotori kursi, ibu rumah tangga mulai menutupi lengan dan sandaran kursi mereka dengan kain yang bisa dicuci untuk mencegah kursinya menjadi kotor.
Sekitar tahun 1850, kain pengalas ini pun mulai dikenal sebagai nama antimacassar, yang berarti kain untuk melindungi kursi dari minyak Macassar Oil. Sejak tahun 1865, kain antimacassar juga mulai dipasang pada kursi-kursi bioskop di Eropa.
Saat ini Antimacassars juga digunakan pada sandaran kepala kursi kendaraan angkutan penumpang komersial, seperti kereta api, bus dan terutama pesawat terbang.
Tuliskan Komentar