Suatu mitos yang beredar luas di Barru, yang sempat menjadi buah bibir sampai generasi 40-an, yaitu perihal mahluk gaib atau peri yang bernama I Mangkawani. Kehadirannya selalu dikaitkan dengan seorang perempuan cantik. Misalnya seorang perempuan yang lahir dan tumbuh menjadi seorang gadis yang molek maka buru-buru orang menghubungkannya bahwa sewaktu lahir I Mangkawani sedang lewat.
Bukan itu saja, susunan batu persegi empat di pegunungan batu yang indah di Mangngottong, Tanete Riaja disebut sebagai lipatan sarung Mangkawani yang sudah membatu (fosil). Selain itu terdapat pasir halus yang elok di bantaran sungai Tanete Riaja dianggap sebagai tepung (Labbu; Bugis)-nya Mangkawani yang sudah mengeras. Demikian juga di Doi Doi, banyak tanah yang mengeras berbentuk uang logam diklaim sebagai uang milik Mangkawani.
Biarpun begitu, belum satupun yang bisa menjelaskan siapa sebenarnya sosok dalam mitos I Mangkawani, sebab mereka hanya menerima riwayat dari leluhurnya sebagaimana adanya. Namun yang pasti, asal cerita ini boleh diacuh dari lontara, bahwa mangkawani adalah bangsawan Bone-Gowa, isteri Arung Palakka, yang hidup pada abad ke-17 dengan nama lengkap I Mangkawani Daeng Talele. Nah apakah itu yang dimaksud dengan orang gaib tersebut atau karena kebetulan belaka namanya sama.
Gambar liptan pegunungan di Mangngottong, masyarakat mempercayai bahwa itu sarung I Mangkawani yang telah membatu jadi fosil (gambar diambil menggunakan Google Earth). |
Sumber: Koro Nasaruddin, Ayam Jantan Tanah Daeng, Ajuara, Jakarta, 2006
Tuliskan Komentar