Belajar Budaya

Budaya Praaksara yang Masih Ada Hingga Saat Ini

Gerabah merupakan peninggalan kebudayaan praaksara.

Sisa-sisa kebudayaan praaksara di Indonesia pada dasarnya masih ada dan masih memiliki kegunaan bagi masyarakat hingga saat ini.

Perwujudan kebudayaan praaksara adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain.

Di Indonesia, masih banyak terdapat peninggalan kebudayaan dari zaman prasejarah yang masih bisa dijumpai bahkan masih digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sisa-sisa dari kebudayaan praaksara yang paling mudah dijumpai maupun diamati berupa benda, corak kehidupan sosial-ekonomi, dan sistem kepercayaan.

Sisa-sisa kebudayaan praaksara tersebut pada dasarnya masih ada dan masih memiliki kegunaan bagi masyarakat, bahkan ada yang beberapa di antaranya mengalami perkembangan (fungsi dan bentuk). Sisa-sisa kebudayaan praaksara tersebut diantaranya sebagai berikut.

Alat-alat dari Batu

Alat-alat batu yang lahir dan berkembang sejak jaman praaksara sebenarnya masih ada di Indonesia. Akan tetapi alat-alat batu yang ada telah mengalami perkembangan bentuk dan fungsi. Beberapa alat tersebut adalah cobek batu dan lesung batu.

Cobek atau lesung batu (kebudayaan praaksara)
Cobek atau lesung batu. Foto: ms.wikipedia.org

Gerabah

Gerabah adalah perkakas yang terbuat dari tanah liat yang dibentuk dibentuk menjadi suatu obyek dengan menggunakan tangan dan kemudian dibakar. Gerabah diperkirakan telah ada sejak zaman manusia purba.

Di situs-situs bersejarah, telah ditemukan banyak gerabah kuno yang berfungsi sebagai perkakas rumah tangga. Dahulu gerabah yang dibuat oleh manusia tidak memiliki corak khusus, kalaupun ada hanya bercorak sederhana, akan tetapi sekarang gerabah memiliki bentuk dan corak yang beragam.

Selain itu, sekarang ini gerabah tidak hanya digunakan sebagai perkakas rumah tangga, namun ada juga yang berfungsi sekedar hanya sebagai penghias ruangan.

Pengrajin Gerabah (kebudayaan praaksara)
Pengrajin gerabah. Foto: finance.detik.com

Motif Batik

Batik sebagai warisan budaya dunia memiliki corak dan motif yangberagam, namun ternyata motif yang ada sekarang ini sebenarnya merupakan pengembangan dari motif yang ada sejak jaman praaksara.

Dulu motif tersebut kebanyakan hanya digunakan untuk menghias gerabah dari tanah liat saja, akan tetapi motif sederhana (ulir, bulatan, garis, dll) kini telah berkembang dan menjadi ciri khas dari suatu kain batik.

kebudayaan praaksara
Orang-orang besar di dunai saja bangga pakai batik, masa kamu enggak. Foto: indonesia.go.id

Sistem Kepercayaan

Animisme dan dinamisme merupakan kepercayaan (agama) yang dianut oleh masyarakat praaksara. Walaupun Indonesia telah memiliki agama pokok, namun tidak dapat dipungkiri bahwa masih ada masyarakat Indonesia yang percaya bahwa arwah leluhur dan benda disekitarnya memiliki pengaruh terhadap kehidupan mereka.

Sebagai contoh adalah upacara pemakaman. Ada suku tertentu di Indonesia yang percaya bahwa ruh orang yang meninggal masih memiliki pengaruh terhadap kahidupan masyarakatnya. Oleh karena itu, mereka melakukan upacara pemakaman dengan megah dan diiringi dengan ritual-ritual tertentu.

Dolmen sebagai tempat untuk meletakkan sesajen
Dolmen sebagai tempat untuk meletakkan sesajen atau persembahan. Foto: Attoriolong

Selain itu, ada juga masyarakat yang memakamkan seseorang di tempat-tempat tertentu (misal: tebing batu) sebagai bentuk penghormatan kepada orang yang telah meninggal.

Baca juga:

Baca juga materi sebelumnya: Hasil Kebudayaan Masyarakat Praaksara di Nusantara

Tuliskan Komentar