Sulsel

Beberapa Bangunan Historis yang Pernah Ada di Bontoala

Saat ini, Bontoala merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kota Makassar. Di kecamatan Bontoala merupakan kawasan pemukiman yang padat penduduk, selain itu juga terdapat dua buah bangunan masjid terbesar, yaitu Masjid Al-Markas Al-Islami Makassar dan Masjid Raya Makassar, serta beberapa bangunan bersejarah di Bontoala.

Di masa lalu, Kampung Bontoala di Makassar punya kisah tersendiri dalam catatan sejarah. Pada abad ke-17, Bontoala masih didominasi oleh hutan, bahkan nama Bontoala sendiri berasal dari kata ala dalam Bahasa Makassar yang berarti hutan.

Di masa kejayaan Kerajaan Gowa-Tallo sebelum tahun 1800 kampung ini ramai dan tenteram. Namun, beberapa bangunan historis yang pernah ada sosoknya di kampung ini, karena berbagai sebab dimasa lalu kini sudah lenyap tidak tersisa. Berikut ini beberapa bangunan historis atau bersejarah yang pernah ada di Bontoala.

Baca juga: Melihat Sulawesi Selatan di Masa Lalu Lewat Litografi

Litografi yang menggambarkan Bontoala masih didominasi oleh hutan, tampak beberapa banguan di Pemakaman Arab. Foto: Abbas Daming/PECINTA SEJARAH SULAWESI SELATAN (FANS OF SOUTH SULAWESI HISTORY) – Facebook.

1. Istana Arung Palakka

Karena keinginan Laksamana Speelman agar Arung Palakka berdiam di Bontoala dengan maksud agar dapat merundingkan yang menyangkut keamanan dan pembangunan di Sulawesi, maka Belanda membangunkan sebuah Istana untuk Arung Palakka yang megah dan mewah.

Hiasan dan alat rumah tangga yang ada di dalam Istana Arung Palakka di Bontoala di impor langsung dari Cina, Aran dan Eropa. Istana tersebut menghadap ke Fort Rotterdam (Benteng Ujung Pandang), dikelilingi tembok dan gerbangnya terletak dipinggir jalan Masjid Raya.

Gerbang Istana Arung Palakka, namun bangunan bersejarah di Bontoala ini sekarang telah hilang. Foto: Abbas Daming/PECINTA SEJARAH SULAWESI SELATAN (FANS OF SOUTH SULAWESI HISTORY) – Facebook.

2. Masjid Bontoala

Dibangun pada masa pemerintahan Raja Gowa, I Mangerangi Daeng Manrabia Karaeng Lakiung Sultan Alauddin, Raja Gowa XIV (1593-1639) dan diresmikan tanggal 10 Nopember 1635. Masjid Bontoala merupakan masjid kedua yang dibangun di Kerajaan Gowa setelah Masjid Tallo tahun 1607.

Baca juga: Persahabatan Arung Palakka dan Kapten Jonker

Sebagai Imam Masjid, ditunjuk Khatib Tunggal Abdul Makmur yang diberi gelar Datuk Ri Bandang, seorang Minangkabau. Masjid tua ini kemudian menjadi pusat pendidikan, pengajian dan pengajaran dan dakwah Agama Islam.

Pemakaman Bontoala. Foto: flickr.com

3. Istana Karaeng Karunrung

Pada kawasan Bontoala ini didirikan pula Istana Karaeng Karunrung yang merupakan Mangkubumi Kerajaan Gowa, lokasi Istana Karaeng Karunrung ini sekarang telah ditempati Bank Mandiri.

Setelah perjanjian Bongaya ditanda tangani pada tanggal 18 Nopember 1667, Karaeng Karunrung meninggallkan istananya bersama dengan penduduk Bontoala menuju kampung Taeng di sebelah selatan sungai Jeneberang.

Baca juga: 5 Bangsawan Makassar yang Menolak Menyerah Pada Perang Makassar

4. Pemakaman Bontoala

Pemakaman Bontoala Makassar sekarang dikenal sebagai Pemakaman Arab Bontoala, di dalamnya terdapat beberapa makam bangsawan dan orang-orang terpandang, di antaranya makam Lajangiru dan makam Raja Bone Sitti Habiba. Pada awalnya makam ini untuk orang-orang Bugis yang banyak mendiami wilayah Bontoala.

Litografi karya Josias Cornelis Rappard yang menggambarkan pemakaman Bontoala. Foto: Erik Hariansah/attoriolong.com

5. Gedung Balai Harta

Disebelah barat istana Arung Palakka didirikan gedung balai harta, tempat penyimpanan harta benda. Di kemudian hari di sekitar gedung menjadi tempat pemukiman yang bernama kampung Gaddong.

Itulah beberapa bangunan historis yang pernah ada di Bontoala. Memang, sebagian besar bangunan-bangunan tersebut telah hilang karena pesatnya perkembangan dan pembangunan kota. Padahal keberadaan bangunan-bangunan itu memiliki nilai sejarah yang tidak ternilai oleh materi. Tugas kita sekarang adalah merawat yang tersisa dan membangun yang lama.

Tuliskan Komentar