Barru Raya Situs

Kompleks Makam I Patimangratu Arung Nepo dan Balusu, Balusu, Kec. Balusu, Kab. Barru

I Patimangratu adalah seorang ratu yang menggantikan Arung La Bongngo berkuasa di Nepo, selain menjadi raja di Nepo, ia juga menjadi raja di Balusu. I Timangratu memiliki suami yang bernama Labang Datu Suppa, sementara ibunya bernama We Mappuppu.

Pada awal pemerintahannya, Kerajaan Nepo sedang dalam masa pembangunan. Kehidupan rakyat Nepo dan Balusu pada masa pemerintahan I Timangratu tidak membawa persoalan yang rumit. Rakyat hidup rukun dan damai, tidak pernah terjadi peperangan baik di dalam maupun di luar kerajaan.

Pada perkembangan selanjutnya, I Timangratu turun dari tahta kerajaan Nepo, pemerintahannya di Nepo digantikan oleh Arung La Makkaraka. I Timangratu kemudian wafat dan dimakamkan di Balusu.

Kompleks Makam Raja Balusu I Patimangratu terletak di jalan poros kampung Balusu-Paddumpu, Kampung Balusu, Kecamata Balusu, Barru. Dalam kompleks makam ini terdapat empat buah makam, dua buah makam berada di dalam bangunan berukuran 3×7 Meter yang bertujuan untuk melindungi makam, sementara dua makam yang lainnya berada di sisi barat luar bangunan pelindung.

Makam I Patimangratu sendiri berada di dalam bangunan pelindung dan memiliki ukuran makam paling besar dari tiga makam lainnya.

Adapun perincian ukuran makam I Timangratu yaitu: badan makam memiliki panjang 160 cm, dan lebar 100 cm. Pada bagian atas badan makam ditaburi batu kerikil, sementara di tengah makam terdapat sebuah nisan yang terbuat dari batu gunung dengan ukuran; tinggi 160 cm, lebar nisan bagian atas 51 cm, lebar nisan pada bagian pangkal 44 cm, dan memiliki ketebalan 16 cm. keadaan situs ini cukup terawat karena telah ditempatkan seorang juru pelihara.

Makam I Timangratu
Makam I Patimangratu
Makam yang lebih kecil berada di sisi makam I Timangratu
Makam yang berada di luar bangunan pelindung
Makam yang berada di luar bangunan pelindung

3 Komentar

  • Ipatimang Ratu isteri Datu Lamba Raja III Kerajaan Soppeng, ia seorang Putri Matowa di Balusu, Ia bukan Raja pengganti Labongngo di Nepo, di Kerajaan Soppeng waktu itu belum masuk Islam, I Patimang Ratu belum Islam, kepercayaannya animisme, sementara Labongngo sudah masuk Islam, pertanyaannya apakah logis kalau pengganti raja belum Islam sementara yg diganti sesungguhnya sdh Islam. Ini dianggap kesalahan perlu diperbaiki ulang.

  • I Patimang Ratu bukan I Timang adalah leluhurnya raja-raja khususnya Kerajaan Soppeng, Suppa, Tanete, dsb. Termasuk Labongngo yang dikirim sejak th 1772 sebagai simbol petinggi politik bergelar Petta bahasa Bugis artinya Tuan Kita. Atau kordinator yang melegitimasi setiap pemangku bumi Ade PatappuloE, di wilayah sebelumnya bernama Amessangeng.

Tuliskan Komentar