Mondial Nasional

Membandingkan Kekayaan VOC Dengan Perusahaan Besar di Era Sekarang

Kapal VOC
Kapal-kapal Belanda di Batavia.

Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) atau yang lebih dikenal sebagai perusahaan Hndia Timur Belanda didirikan pada tahun 1602, dan berkantor pusat di Oost-Indisch Huis, Kota Amsterdam, Belanda. Bangunan bekas kantor VOC itu masih kokoh berdiri sampai sekarang sebagai bukti kekayaan dan kejayaan.

VOC didirikan sebagai perusahaan dagang swasta yang diberikan hak untuk melakukan monopoli perdagangan selama dua dekade oleh pemerintah Belanda, terutama untuk perdagangan rempah-rempah di Asia, khususnya Hindia Belanda, yang sekarang dikenal sebagai Republik Indonesia.

Jika kita berpikir bahwa perusahaan Amazon sebagai perusahaan e-commerce terbesar di dunia saat ini yang paling padat transaksi jual-beli dan pengiriman barangnya.

Perlu kita ketahui, VOC mengirim lebih dari satu juta pelayaran di seluruh Asia ke Eropa, jumlah yang melebihi dari gabungan seluruh pelayaran bangsa Eropa lainnya pada waktu itu.

Baca juga: VOC dan EIC: Persaingan Dua Perusahaan Dagang

Pelayaran yang dilakukan VOC dari Amsterdam-Belanda ke Batavia (sekarang Jakarta) berlangsung kurang lebih delapan hingga 10 bulan dengan menggunakan banyak kapal. Kebanyakan penumpang yang ikut berlayar ke Nusantara tidak akan pernah kembali.

Banyak dari kapal layar besar karam dan tenggelam karena badai, belum lagi sewaktu-waktu harus menghadapi perompak atau bahkan terjangkit wabah menular selama pelayaran.

Pelayaran kapal-kapal Belanda ke Batavia
Pelayaran kapal-kapal Belanda ke Batavia. Foto: goudeneeuwremake.wordpress.com

Berlayar ke Nusantara pada saat itu memiliki risiko yang sangat besar. Tetapi begitu selamat sampai ke Nusantara, dengan pengetahuan dan sikap yang tepat, ada peluang besar untuk menjadi kaya. Itulah yang membuat begitu banyak orang Eropa mengambil risiko itu.

Perusahaan ini juga merupakan perusahaan resmi pertama yang menerbitkan sistem saham. Saham perusahaan VOC mencapai nilai sebesar 78 juta gulden Belanda, setara dengan USD $ 7,9 triliun dolar sekarang. Atau jika dirupiahkan senilai Rp 112,6 triliun. Jumlah itu menjadikan VOC sebagai perusahaan yang cukup solid bahkan hingga hari ini.

Baca juga: Heeren Zeventien, Pemilik Kekuasaan Tertinggi Dalam VOC

Perusahaan Modern di Era Sekarang Bahkan Tidak Mampu Menandingi VOC.

Saat itu, kekayaan VOC bernilai setara dengan total dari kekayaan perusahaan Apple, Microsoft, Amazon, Exxon Mobil, Berkshire Hathaway, Tencent, dan Wells Fargo. Ini berarti bahwa perusahaan ini paling bernilai di dunia, bahkan Apple saja hanya bernilai sekitar 11% dari nilai kekayaan VOC.

Kekayaan VOC itu juga bernilai sama dengan gabungan nilai total Produk Domestik Bruto (PDB) Jepang dan Jerman saat ini.

Perusahaan VOC mempekerjakan sekitar 70.000 Orang di seluruh dunia, menjadikannya sebagai perusahaan multinasional terbesar, dan ini terjadi hampir empat abad yang lalu.

Perbandingan kekayaan VOC dengan Apple.
Perbandingan kekayaan VOC dengan Apple. Foto: dutchreview.com

VOC Juga Sangat Kejam.

Tentu saja semua kekayaan itu tidak hanya didapatkan dengan cara yang baik. Meski dianggap membawa kemakmuran kepada negeri Belanda, namun membawa penderitaan yang mengerikan bagi banyak orang, terutama wilayah yang menjadi jajahannya.

Selama dua abad lamanya, VOC melakukan apa pun untuk memastikan asetnya terlindungi dan laba penghasilannya tetap tinggi.

Baca juga: 2 Tokoh yang Mengabdi Pada VOC, Namun Mati di Tangan VOC

Itu termasuk dengan melakukan praktik perdagangan budak, penindasan dan penganiayaan secara tidak wajar terhadap karyawan, serta pemerasan terhadap penduduk setempat.

VOC memiliki banyak budak yang dipekerjakan, keadaan para budak sangat meprihatinkan, bahkan di setiap kapal milik VOC selalu ada budak yang diangkut dan dirantai tepat di lambung kapal paling bawah yanh sangat gelap.

VOC diperkirakan telah mengangkut sebanyak 50.000 orang dari Afrika untuk dipekerjakan atau diperdagangkan sebagai budak di wilayah koloninya.

Pengangkutan budak ke atas kapal
Pengangkutan budak ke atas kapal. Foto: criticallegalthinking.com

Perusahaan Besar Sekelas VOC pun Mengalami Kebangkrutan.

Sebesar apapun VOC itu, akhirnya mengalami kebangrutan juga dan dibubarkan pada tahun 1799. Penyebabnya karena bertambahnya saingan dagang, besarnya biaya yang dikeluarkan untuk mebayar pegawai serta pembiayaan peperangan, serta yang paling utama yaitu praktik korupsi di dalam VOC itu sendiri.

Namun bagaimanapun juga, perusahaan itu telah membawa negeri Belanda kepada kemakmuran. Secara fisik, Belanda hanyalah Negara kecil dibandingkan wilayah jajahannya, Nusantara yang kini menjadi Indonesia.

Baca juga: Belanda Tidak Rela Indonesia Merdeka

VOC Telah Membawa Negeri Belanda Kepada Kemakmuran.

Ketimbang Indonesia, apa yang bisa dibanggakan Belanda? Alamnya? Hutannya? Gunungnya? Tidak ada!

Bahkan, dalam kamus bahasa Belanda, arti ‘Nederland’ pun maknanya cukup melekatkan Belanda sebagai Negara yang punya kelemahan, yaitu ‘tanah yang rendah’.

Tak berlebihan, tentu saja. Karena memang, 2/3 bagian dataran Belanda ada di bawah permukaan laut. Tak ada hutan lebat seperti di Kalimantan dan Papua, apalagi gunung-gunung hijau seperti Semeru, Rinjani, atau Kerinci.

Namun kini negeri Belanda menjadi salah satu negara yang maju di Eropa berkat sumbangsi dari VOC, dari mana awalnya kekayaan itu kalau bukan dari wilayah koloni, Nusantara.

Artikel Asli: https://dutchreview.com/culture/history/how-rich-was-the-dutch-east-india-company/

Tuliskan Komentar