Hak-hak istimewa itu diantaranya membangun benteng, menunjuk gubernur, mempertahankan tentara dan armada, berperang, dan menyimpulkan perjanjian dengan kekuatan asing di Asia atau Hindia atas nama Jenderal Serikat Republik Belanda. Bisa dikatakan VOC bisa dengan bebas mendirika negara untuk kepentingan Negeri Belanda.
Selain hak istewa itu, VOC juga memiliki struktur organisasi atau pemerintahan yang cukup rapi, yaitu terdiri dari Heeren Zeventien atau dewan 17, Hoge Regering atau pemerintah agung, Gubernur Jenderal, Raad van Hindia atau dewan Hindia, Raad van Justitie atau dewan peradilan, serta Hoge Commissie atau komisi tinggi.
Baca juga: 2 Tokoh yang Mengabdi Pada VOC, Namun Mati di Tangan VOC
Di antara susunan pemerintahan VOC itu, yang memiliki kekuasaan tertinggi adalah De Heeren Zeventien (XVII) atau dewan tujuh belas.
De Heeren XVII adalah dewan direksi yang menjalankan perusahaan VOC, para direktur ini bertanggungjawab kepada Parlemen Belanda. Dewan ini memiliki kekuasaan untuk menyetujui atau menolak kebijakan-kebijakan yang dilaksanakan VOC, termasuk urusan pemilihan gubernur jenderal.
Pertemuan anggota Heeren XVII. Foto: voc-kenniscentrum.nl |
Dewan direktur ini terdiri dari 17 anggota perwakilan pemegang saham terbesar di VOC. 17 anggota ini masing-masing berasal dari Amsterdam sebanyak delapan orang. Empat orang dari Zeeland, dan sisanya berasal dari Rotterdam, Delft, Hoorn, dan Enkhuizen.
Pengurus dagang milik VOC ini awalnya sebanyak 60 orang, namun karena dianggap terlalu banyak. Akhirnya diadakanlah pemilihan pengurus yang akhirnya menetapkan sebanyak 17 orang diambil dari beberapa kota yang ada di Belanda. Mereka yang terpilih menjadi pengurus disebut Dewan 17 (De Heeren Zeventien).
Baca juga: Belanda Tidak Rela Indonesia Merdeka
Tujuan dari Heeren XVII adalah untuk membuat kebijakan Gubernur Jenderal VOC tersebut. Mereka menetapkan kebijakan umum dan membagi tugas di antara kamar dagang perusahaan yang melakukan pekerjaan. Mereka membangun kapal-kapal dan gudang.
Berkat adanya Heeren XVII ini, VOC mampu menguasai Nusantara karena VOC adalah organisasi dagang yang tertib dan para pengurusnya bekerja keras sehingga menjadi maju dengan sangat pesat, banyak kerajaan di Nusantara yang mudah dikuasai VOC karena politik adu domba (Devide at impera), dan para pedagang di Nusantara belum memiliki kesatuan dan persatuan yang kuat.
Ruang rapat Heren XVII di Oost-Indisch Huis, kantor administrasi VOC di Amsterdam. Foto: nl.wikipedia.org |
Heeren XVII biasanya mengadakan pertemuan sebanyak dua atau tiga kali setahun di Amsterdam atau Middleburg. Dalam Heeren XVII terdapat seorang Advokat Perusahaan. Tugasnya seperti sekretaris direksi, seperti menghadiri pertemuan Heeren ZeventIen dan Besogne Haags dan menyusun resolusi dari badan-badan ini.
Baca juga: Inilah Lima Strategi Politik Adu Domba Belanda di Nusantara yang Sukses Memecah Belah
Selain itu, ia berpartisipasi dalam pertimbangan ruang Amsterdam, dan melakukan banyak tugas-tugas lain untuk direksi. Berdasarkan fungsinya Advokat ini memiliki fungsi penting sehingga orang yang menduduki posisi ini akan permanen menjadi advokat di Heeren XVII. Advokat juga dapat mempengaruhi atau mengeluarkan sebuah kebijakan yang dijalankan oleh perusahaan.
Menurut sejarawan Mona Lohanda, di dalam ruang sidang Heeren XVII di Amsterdam, terdapat lemari besar untuk menyimpan seluruh dokumen dan surat-surat VOC. Lemari tersebut hanya bisa dibuka dengan 17 kunci yang dipegang oleh 17 anggota Heeren XVII. Hal ini mperlihatkan dewan tertinggi sangat menjaga kerahasiaan bisnis dagang VOC.
Tuliskan Komentar