Pada abad ke-19, litografi sangat populer untuk menggambarkan sebuah obyek nyata sebagai pengganti kamera yang belum ada pada masa itu. Sementara orang yang ahli dalam membuat litografi disebut perupa, beberapa orang yang ahli membuat litografi cukup banyak, salah satunya yang paling terkenal yaitu Josias Cornelis Rappard dari Belanda.
Josias Cornelis Rappard lahir di Nijmegen, Belanda, pada tanggal 24 April 1824 dan meninggal di Leiden, Belanda tanggal 17 Mei 1898 pada umur 74 tahun. Ia adalah seorang kolonel infanteri KNIL (tentara kerajaan Hindia Belanda).
Baca juga: Melihat Sulawesi Selatan di Masa Lalu Lewat Litografi
Ayah Rappard bernama Anthony Rappard, sementara ibunya adalah Cornelia Arnolda Josina de Villeneuve. Pada tahun 1851, Rappard menikah dengan Cornelia Nicolina Tromp di Batavia (sekarang Jakarta) dan memiliki delapan anak.
Antara tahun 1882 hingga 1889, selama tugasnya di Hindia Belanda, Rappard sempat membuat puluhan lukisan yang menggambarkan orang, kehidupan dan alam Indonesia di akhir abad ke-19. Setelah kembali ke Belanda, ia terus mengerjakan lukisannya tentang Hindia Belanda (sekarang Indonesia).
The Royal Tropical Institute di Amsterdam banyak menyimpan litografi yang dibuat berdasarkan karya lukisan Rappard. Berikut ini beberapa foto litografi tentang Indonesia yang dibuat oleh Josias Cornelis Rappard. Foto ini merupakan koleksi dari Tropen Museum atau Museum Antropologi Belanda yang dikumpulkan dari laman commons.wikimedia.org (Wikimedia Commons).
1. Controleurswoning
![]() |
Rumah salah seorang Kontrouler (pemerintah daerah yang ditunjuk oleh Belanda). |
2. Bediendes in een koloniale woning
![]() |
Aktivitas pelayan atau asisten rumah tangga di rumah salah seorang Belanda. |
3. Chinees kamp bij de kleine poort
![]() |
Perkampungan Cina di gerbang kecil, Batavia. |
4. De Ciliwung tussen de havendammen
![]() |
Pelabuhan yang berada di muara sungai Ciliwung, Batavia. |
5. De kade van Makassar
![]() |
Dermaga di pelabuhan Kota Makassar (jalan lurus ini sekarang dikenal dengan nama Jalan Nusantara). |
6. De moskee en minaret in Karang Antu
![]() |
Menara dan Masjid Agung Kesultanan Banten di Karang Antu. |
7. De rijsttafel
![]() |
Seorang Belanda dibantu oleh para asisten rumah tangga menyiapkan nasi dan makanan di meja makan. |
8. De rivier van Padang
![]() |
Aliran sungai Padang. |
9. De waterval bij Maros
![]() |
Air Terjun Bantimurung di Maros. |
10. De woning van de assistent-resident in Sumedang
![]() |
Rumah salah seorang Asisten Residen di Sumedang. |
11. De woning van de gouverneur aan de westkust van Sumatra
![]() |
Kediaman Gubernur di pantai Sumatera Barat. |
12. De woning van de koning van Gowa
![]() |
Balla Lompoa atau Istana Kesultanan raja Gowa di Makassar. |
![]() |
Seorang pedagang Cina sedang menawarkan barang dagangannya yang berupa kain. |
14. Een jongen die een blauwtje heeft gelopen
![]() |
Seorang pemuda sedang merayu gadis yang sedang menimbah air. |
15. Een kampong op Java
![]() |
Sebuah kampung di Jawa. |
16. Een kerk in Salatiga
![]() |
Sebuah gereja di Salatiga. |
17. Een kerk
![]() |
Sebuah gereja. |
18. Een keuken van een Europese woning
![]() |
Dapur di rumah orang Eropa dengan aktivitas para asisten rumah tangganya. |
19. Een landschap met bomen en een rivier
![]() |
Pemandangan dengan pepohonan dan sungai. |
20. Een meer in Borneo
![]() |
Sebuah danau di Kalimantan. |
21. Een verliefde jongen die zijn geliëfde een serenade brengt
![]() |
Seorang anak laki-laki jatuh cinta yang membawa ketenangan kepada orang yang dicintainya. |
22. Een vijver met fontein in de plantentuin van Buitenzorg
![]() |
Sebuah kolam dengan air mancur di kebun raya Buitenzorg (sekarang Kebun Raya Bogor). |
23. Een vlot bebouwd met huizen op de rivier de Barito
![]() |
Sebuah rumah terapung di Sungai Barito. |
24. Een waringinlaan in de plantentuin van Buitenzorg
![]() |
Sebuah jalan yang ditumbuhi beringin di sisi jalan di Kebunn Raya Bogor. |
25. Een waterval in Singgahan
![]() |
Air Terjun Singgahan. |
26. Een woud met een rivier olifanten en een krokodil
![]() |
Josias Cornelis Rappard menggambar litografi pemandangan hutan, sungai, gajah, dan buaya di Sumatra. |
27. Grasveld met tijger en publiek rampokkan
![]() |
Tradisi Rampokan Macan di Jawa. |
28. Het buitenverblijf van de gouverneur-generaal in Cipanas
![]() |
Kediaman Gubernur Jenderal Belanda di Cipanas (sekarang dikenal dengan nama Istana Cipanas). |
29. Het Dieng Plateau met Indo-Javaanse heiligdommen
![]() |
Dataran tinggi Dieng dengan sisa-sisa candi Dieng. |
30. Het Europese kerkhof in Tanah Abang met het monument voor pastoor Van der Grinten
![]() |
Pemakaman Eropa di Tanah Abang dengan monumen pendeta Van der Grinten |
31. Het fort Rotterdam in Makassar
![]() |
Benteng Rotterdam di Makassar. |
32. Het huis van de resident in Bojong
![]() |
Sebuah rumah megah di Bojong. |
33. Het huis van Raden Saleh in Menteng
![]() |
Rumah Raden Saleh di Menteng (bangunan ini sekarang menjadi Rumah Sakit PGI Cikini). |
34. Het karbouwengat
![]() |
Ngarai Sianok di Sumatera Barat. |
35. Het Marine hotel in Batavia
![]() |
The Marine Hotel di Batavia. |
36. Het meer Cebong
![]() |
Danau Cebong. |
37. Het meer Telaga Bodas
![]() |
Danau Telaga Bodas. |
38. Het paleis van de gouverneur-generaal in Rijswijk Batavia
![]() |
Istana gubernur jenderal di Rijswijk di Batavia (sekarang dikenal dengan Istana Negara, satu kompleks dengan Istana Merdeka). |
39. Het stadhuis van Batavia
![]() |
Balai Kota Batavia (sekarang sudah menjadi Museum Fatahillah di Jakarta). |
40. Huis langs de weg waar eten verkocht wordt
![]() |
Warung makan di pinggir jalan. |
41. Namiddagbezoek
![]() |
Kunjungan sore seorang Belanda di kediaman teman Belandanya. |
42. Niet thuis in Batavia
![]() |
Seorang Belanda ingin bertemu tuan rumah di Batavia. |
43. Optocht tijdens het Tjap Go Meh feest
![]() |
Perayaan Cap Go Meh di malam hari. |
44. Pajakoembah
![]() |
Kampung Payakumbah. |
45. Riau op Sumatra
![]() |
Kepulauan Riau di Sumatera. |
46. Ruïne van de woning van Pieter Erberveld op de weg naar Batavia
![]() |
Tugu yang berada di depan rumah Pieter Erbeveld di pinggir jalan Kota Batavia (Pieter Erbeveld meninggal karena dihukum sebab menghianat kepada Belanda, dan tugu itu merupakan tanda peringatan bagi orang yang tidak setia kepada Belanda). |
47. Sintang
![]() |
Kota Sintang, Klimantan Barat. |
48. Treinstation in Tangoeng
![]() |
Stasiun Kereta Api di Tangoeng. |
49. Twee bruggen over de rivier in Gedoeng Badak
![]() |
Dua jembatan di seberang sungai di Gedoeng Badak. |
50. Twee mannen en een vrouw die opium roken
![]() |
Dua pria dan seorang wanita merokok menggunakan opium. |
51. Uitzicht op de Pangerango vanuit de plantentuin in Buitenzorg
![]() |
Pemandangan Pangrango di Kebun Raya Bogor. |
52. Uitzicht op Ternate
![]() |
Pemandangan Kota Ternate dengan latar Gunung Gamalama. |
53. Veilige ligplaats voor schepen te Banda Neira
![]() |
Tempat berlabuh yang aman untuk kapal di Banda Neira. |
54. Vier dansende paren inlandse komieken (Dansoe)
![]() |
Empat pasang Orang Belanda sedang berpesta berdansa. |
55. Vrouwen die de was doen in een rivier
![]() |
Beberapa wanita sedang mencuci pakaian di sungai. |
56. Weg en rivier door bergachtig terrein
![]() |
Jalan dan sungai yang melewati daerah pegunungan. |
57. Woning in Aceh
![]() |
Rumah penduduk di Aceh. |
58. Een begraafplaats in Bontowala
![]() |
Pemakaman Bontoala di Makassar. |
59. Arbeiders aan het werk bij de diamantputten
![]() |
Kegiatan mendulang berlian. |
60. Een wachthuis met bewakers aan een rivieroever
![]() |
Penjaga malam pelabuhan di tepi sungai |
61. Een voertuig op veren (kar-peer)
![]() |
Pergi ke pasar dengan menumpang dokar, delman, bendi, atau apalah nmanya.. |
62. Een rotswand in zee bij Karang Bollong waar mensen zwaluwnestjes aan het verzamelen zijn
![]() |
Mengambil srang walet di tebing Karangbolong. |
63. Een rijstveld op Java met een uitkijktoren
![]() |
Bocah-bocah sedang mengusir burung di sawah. |
64. Een koffietuin in Malang
![]() |
Memanen kopi di Malang, Jawa Timur. |
65. Een huwelijksstoet op Java
![]() |
Arak-arakan pengantin di Jawa. |
66. Een aanlegplaats in Batavia
![]() |
Dermaga pelabuhan di Batavia. |
67. De Zeemeeuw vaart om de noord
![]() |
Kapal “De Zeemeeuw” sedang berlayar ke utara |
68. De woning van de luitenant-generaal kommandant van het leger
![]() |
Rumah Letnan-Jenderal, komandan pasukan Belanda di Batavia. |
69. Mensen die tijdens een overstroming gered worden vanaf de daken van hun huizen
![]() |
Orang-orang yang diselamatkan dari atap rumah mereka saat banjir. |
70. Verkoper van kippen
![]() |
Penjual ayam keliling. |
71. Tinsmelterij
![]() |
Industri peleburan timah. |
72. Wedstrijd van mannen te paard senennan
![]() |
Pertandingan berkuda yang dilakukan oleh prajurit keraton. |
73. De oude kasteelpoort van Batavia
![]() | ||
Amsterdamsche poort (Gerbang Amsterdam), disebut juga Pinangpoort (Gerbang Pinang) atau Kasteelpoort di Batavia (Sekarang gerbang ini sudah tidak ada lagi). |
74. Tramrijtuig met passagiers in Batavia
![]() |
Suasana di dalam trem kuda di Batavia dengan para penumpangnya (pada perkembangan selanjutnya, trem kuda digantikan oleh trem listrik, namun sekarang trem sudah tidak ada lagi). |
75. De Borobudur
![]() |
Reruntuhan candi Borobudur. |
76. Vlerkprauwen
![]() |
Nelayan sedang menarik perahunya ke pantai. |
77. Het Michielsmonument
![]() |
Monumen Michiels di Waterlooplein, Batavia, sekarang Lapangan Banteng, Jakarta. |
78. Mensen in een bendy bij maneschijn in een laan
![]() |
Naik dokar keliling-keliling di malam hari. |
79. De Willemskerk in Batavia
![]() |
Gereja Willems di Batavia (sekarang Gereja Immanuel Jakarta). |
80. Het paleis van de gouverneur- generaal op het Koningsplein in Batavia
![]() |
Istana Gubernur Jenderal Belanda di Batavia, sekarang Istana Merdeka di Jakarta. |
81. Het huis van de resident in Surabaya
![]() |
Rumah Dinas Residen di Surabaya. |
82. De rijstoogst op Java
![]() |
Litografi Josias Cornelis Rappard yang menggambarkan proses memanen padi di sawah, Jawa. |
83. De oude Portugese buitenkerk in Batavia
![]() |
Gereja tua Portugis di Batavia, sekarang Gereja Sion Jakarta. |
84. Het interieur van de Portugese buitenkerk in Batavia
![]() |
Bagian dalam gereja tua Portugis. |
85. Een wevende vrouw
![]() |
Ibuibu sedang membuat kain tenun. |
86. Straat in Ambon
![]() |
Keadaan sebuah jalan dan kampung di Ambon. |
87. Het huis van de resident in Yogyakarta
![]() |
Rumah residen Yogyakarta. |
88. Dorpsgezicht met arbeiders
![]() |
Suasana orang-orang yang sedang bekerja di penggilingan padi. |
89. Het paleis van de gouverneur- generaal in Buitenzorg
![]() |
Istana Gubernur Jenderal Belanda di Bogor (sekarang Istana Bogor). |
90. De achterzijde van het paleis van de gouverneur-generaal in Buitenzorg
![]() |
Bagian belakang Istana Gubernur Jenderal Belanda di Bogor. |
91. Een begrafenis in Buitenzorg
![]() |
Suasana pemakaman di Bogor. |
92. Een hangbrug te Buitenzorg
![]() |
Sebuah jembatan gantung di Bogor. |
93. Een rijstpelmolen
![]() |
Josias Cornelis Rappard menggambar litografi suasana pabrik penggilingan padi. |
94. Het bouwen van een bamboewoning
![]() |
Gotong royong membangun rumah dari bambu. |
95. Het kerkhof in de plantentuin te Buitenzorg
![]() |
Pemakaman Eropa di dalam Kebun Raya Bogor. |
96. Mannen te paard op hertenjacht
![]() |
Perburuan rusa. |
97. Oversteekplaats bij de rivier in Tjikandi
![]() |
Jasa penyeberangan dengan perahu di sungai Tjikandi. |
Tuliskan Komentar