Anging Mamiri
Anging mammiri ku pasang
Pitujui tontonganna
Tusarroa takka luppa
Eaule…. Na mangu’rangi
Tutenayya, tutenayya pa’risi’na
Battumi anging mammiri
Anging ngerang dinging-dinging
Nama lantang sa’ ri buku
Eaule…. na mangu’rangi
Malo’lorang, malo’lorang je’ne’ mata
Artinya:
Angin Berhemus Semilir
Wahai angin yang bertiup semilir, aku menitip pesan
Sampaikanlah hingga ke jendela rumahnya
Pada dia yang sering melupakan
Eaule…. Hingga dia dapat teringat
Si dia yang tak memiliki simpati
Datanglah wahai angin yang bertiup semilir
Angin yang membawa rasa dingin
Yang menusuk hingga ke tulang
Eaule…. Agar dia teringat
Bercucuranlah, bercucuranlah air mata
Kisah di balik lagu Anging Mamiri:
Anging Mammiri menceritakan tentang seorang wanita yang memendam rindu yang menggunung kepada kekasih hatinya yang jauh di tanah rantau. Rasa rindu tersebut membuat dia tidak tenang. Suatu saat, wanita itu berdiri di ujung jendela rumahnya dan melantunkan syair-syair yang berisikan kata sayang dan rindu, berharap kepada angin yang berhembus pesan tersebut sampai kepada sang kekasih.
Bahkan sebelum tidur, wanita tersebut menepuk-nepuk bantal sambil menyebut nama sang kekasih dan masih berharap angin akan menyampaikan rasa gundah gulananya tersebut. Ajaibnya, beberapa hari setelah sang wanita mengucapkan syair tersebut, dia pun mendapat kabar bahwa kekasihnya telah tiba dari perantauan dan akhirnya bertemu kembali. Cerita itupun menyebar. Semenjak itu, istilah Anging Mamiri menjadi populer dan erat kaitannya dengan kerinduan.
Tuliskan Komentar