Mondial

8 Wabah Pandemi yang Pernah Melanda Dunia Sepanjang Sejarah

Wabah Black Death oleh Serre Michel (1658-1733). Foto: platformspace.net
Wabah Black Death. (c) platformspace.net

Pandemi adalah wabah penyakit yang menyebar di wilayah yang luas, misalnya beberapa benua, atau di seluruh dunia. Saat ini, dunia sedang dilanda Pandemi yang disebabkan oleh wabah Virus Corona atau Covid-19. Ini menambah daftar baru sejarah pandemi yang pernah terjadi di dunia.

Sepanjang sejarah, sejumlah pandemi penyakit telah terjadi. Selain Virus Corona atau Covid-19, Pandemi besar apa lagi yang pernah melanda dunia sepanjang sejarah?

Berikut ini delapan wabah pandemi yang pernah melanda dunia sepanjang sejarah.

Wabah Yustinianus

Sejarah pandemi di dunia bermula pada abad ke-6, Kekaisaran Romawi Timur dilanda sebuah wabah yang kemudian dikenal sebagai wabah Justinianus. Wabah Yustinianus adalah pandemi yang menyerang Kekaisaran Romawi Timur (Kekaisaran Bizantium), termasuk ibu kotanya Konstantinopel, pada tahun 541-542 M.

Menurut penelitian, penyebabnya adalah Yersinia pestis, organisme yang menyebabkan penyakit pes. Pengaruh sosial dan kultural dari wabah ini dapat disamakan dengan Kematian Hitam.

Dalam pandangan sejarawan, cakupan wabahnya hampir seluruh dunia, terutama menyerang Asia Selatan dan Tengah, Afrika Utara dan Arabia, dan Eropa.

Baca juga: Mengenal Masker Wabah Berbentuk Burung, APD Pada Abad Pertengahan

Sampai sekitar tahun 750, wabah ini kembali di tiap generasi di Mediterania. Gelombang penyakit juga berpengaruh terhadap masa depan sejarah Eropa.

Sejarawan modern menamai wabah ini berdasarkan nama Kaisar Romawi Yustinianus I, yang berkuasa pada saat itu. Yustinianus I juga mengidap penyakit tersebut, namun merupakan satu dari sedikit orang yang berhasil bertahan hidup.

Wabah Black Death

Maut Hitam, disebut juga Wabah Hitam atau Black Death, adalah suatu pandemi hebat yang pertama kali melanda Eropa pada pertengahan hingga akhir abad ke-14 (1347-1351) dan membunuh sepertiga hingga dua pertiga populasi penduduk Eropa. Nama lain dari wabah ini adalah penyakit pes. Dalam sejarah pandemi dunia, nampaknya wabah Black Death ini yang paling populer di kalangan masyarakat Eropa.

wabah Black Death oleh Serre Michel (1658-1733)
Wabah Black Death oleh Serre Michel (1658-1733). Foto: platformspace.net

Wabah penyakit ini menyebabkan kerusakan besar selama Abad Pertengahan. Penyakit ini kemungkinan berasal dari Cina sekitar tahun 1330 dan kemudian menyebar ke Eropa melalui Kekaisaran Mongol. Bakteri penyebab wabah ini disebarkan oleh kutu yang dibawa oleh tikus.

Bertentangan dengan asumsi sebelumnya, beberapa pendapat mengatakan bahwa kutu pembawa bakteri ini umumnya disebarkan oleh manusia, bukan oleh tikus. Penelitian lain menunjukkan bahwa kematian hitam disebarkan oleh bakteri yang sama dengan wabah Yustinianus.

Baca juga: Black Death: Wabah Pes yang Hampir Memusnahkan Eropa

Kolera

Penyakit kolera adalah penyakit menular dengan cara menginfeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae. Bakteri ini biasanya masuk ke dalam tubuh melalui air minum.

Penyakit kolera telah ada sejak zaman kuno. Salah satu wabah kolera yang paling terkenal terjadi pada tahun 1817-1824. Pada masa itu, wabah kolera bermula di dekat kota Kolkata-India dan menyebar cepat melalui Asia Tenggara ke Timur Tengah, Afrika bagian timur dan garis pantai Laut Mediterania.

Kolera memang sudah dikenal mampu menyebar ke seluruh penjuru India, tetapi kali ini, wabah ini meluas hingga Tiongkok dan Laut Mediterania sebelum akhirnya mereda. Ratusan ribu orang meninggal akibat pandemi ini, termasuk prajurit Britania, yang kematiannya menarik perhatian Eropa.

Wabah Kolera di Eropa merupakan salah satu wabah pandemi paling mematikan di dunia
Wabah Kolera di Eropa. Foto: lurganancestry.com

Wabah ini adalah yang pertama dari beberapa pandemi kolera yang menjangkit Asia dan Eropa pada abad ke-19 dan 20. Pandemi pertama ini menyebar luas hingga daerah yang tidak terduga sebelumnya dan menjangkiti hampir semua negara di Asia.

Flu Spanyol

Pada akhir Perang Dunia Pertama, dunia dilanda Flu Spanyol. Flu Spanyol (dikenal juga sebagai pandemi influenza 1918) adalah pandemik influenza kategori 5 yang mulai menyebar di Amerika Serikat, muncul di Afrika Barat dan Prancis, lalu menyebar hampir ke seluruh dunia.

Baca juga: Wabah Penyakit Menyerang Belanda Saat Perang Makassar

Penyakit ini disebabkan oleh Virus Influenza Tipe A subtipe H1N1. Kebanyakan korban flu ini adalah orang dewasa dan muda. Flu Spanyol terjadi dari Maret 1918 sampai Juni 1920, menyebar sampai ke Arktik dan kepulauan Pasifik.

Diperkirakan 50 sampai 100 juta orang di seluruh dunia meninggal, sementara Indonesia diperkirakan sampai sekitar 1-1,5 juta jiwa yang meninggal di masa pemerintahan Hindia Belanda.

Wabah Flu Spanyol
Wabah Flu Spanyol. Foto: sosok.grid.id

Karena sangat sulit ditanggulangi oleh berbagai negara di seluruh dunia, para pimpinan tiap negara sampai membuatkan hukum seperti pelarangan berjabat tangan karena sangat mudah menyebarnya.

Flu Hong Kong

Influenza lain yang menyebabkan banyak korban dalam waktu singkat adalah flu Hong Kong. Flu Hong Kong (juga dikenal sebagai pandemi flu 1968) adalah pandemi influenza yang terjadi pada tahun 1968 hingga 1969 dan menewaskan sekitar satu juta orang di seluruh dunia.

Catatan pertama wabah di Hong Kong muncul pada 13 Juli 1968. Pada akhir Juli 1968, wabah meluas dilaporkan di Vietnam dan Singapura. Surat kabar The Times adalah sumber pertama yang membunyikan alarm mengenai kemungkinan pandemi baru ini.

Baca juga: Sejarah Pembatalan Penyelenggaraan Ibadah Haji

Dibandingkan dengan pandemi lainnya, flu Hong Kong menghasilkan tingkat kematian yang rendah, dengan rasio fatalitas kasus di bawah 0,5% menjadikannya penyakit kategori 2 pada Indeks Keparahan Pandemi. Pandemi tersebut menginfeksi sekitar 500.000 penduduk Hong Kong, atau sekitar 15% dari populasi.

Ebola

Penyakit virus ebola atau demam berdarah Ebola adalah penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus Ebola. Wabah Ebola ini muncul pertama kali pada tahun 1976 dan muncul lagi baru-baru ini pada tahun 2014 yang menyebabkan banyak korban terutama di daerah Kongo dan sebagian besar Afrika Barat.

Masa inkubasi virus ini biasanya dimulai dua hari hingga tiga minggu setelah terjangkit virus, dengan adanya demam, sakit tenggorokan, nyeri otot, dan sakit kepala.

Gejala ini biasanya diikuti dengan mual, muntah, dan diare, serta menurunnya fungsi liver dan ginjal. Pada kondisi tersebut, orang yang terpapar virus Ebola mulai mengalami masalah pendarahan.

SARS

Sindrom Pernapasan Akut Berat atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) adalah sebuah jenis penyakit pneumonia yang disebabkan oleh Virus SARS. SARS pertama kali muncul pada November 2002 di Provinsi Guangdong, Tiongkok.

Baca juga: Gempa Bumi Paling Mematikan yang Pernah Tercatat

Setelah Tiongkok membungkam berita wabah SARS baik internal maupun internasional, SARS menyebar sangat cepat, mencapai negeri tetangga Hong Kong dan Vietnam pada akhir Februari 2003, kemudian ke negara lain dengan perantaraan wisatawan internasional.

Kasus terakhir dari epidemi ini terjadi pada Juni 2003. Dalam wabah itu, 8.069 kasus muncul yang menewaskan 775 orang. Sekitar 10% dari penderita SARS meninggal dunia.

Flu Meksiko

Flu Meksiko menyebar dari Meksiko pada Maret 2009. Flu ini juga dikenal sebagai flu babi, karena babi dianggap menularkannya ke manusia. Belakangan ini ternyata tidak benar.

Dari Meksiko, virus pertama kali menyebar ke Amerika Serikat dan kemudian ke seluruh dunia. Secara total, ada lebih dari 260.000 kasus Flu Babi dan 13.5.000 kematian.

Tuliskan Komentar