Ade Pangampe
Bombang bombang silacu lacu
Riloang tasi temmakkewiring
Naletei paseng ripaseng
Utappaiki baja baja
Tennapodo naletei
Passengereng taro sisenge
Uddani pale bali uddani
Bali sitaro pannawa-nawa
Upasang minasa memengngi
Kalitutui mutonangi
Tannia rupa uminasa
Nyawa kusappa tiroangngi
Rekko pale tenrilolongeng
Ade pangampe kusappae
Mauni engka toddang rilangi
Ada sitaro pannawa nawa
Lirik dalam tulisan/aksara Lontara
Makna Ade Pangampe
Para leluhur Bugis sejak dahulu sudah menyiapkan banyak petuah, pesan atau paseng yang nantinya diturunkan kepada generasi berikutnya. Adat dan prilaku Bugis inilah yang disebut Ade Pangampe.
Berikut ini contoh pesan luhur Bugis dan diharapkan untuk dijadikan sebagai pedoman bekal hidup yang diturunkan kepada generasi berikutnya.
“Rebba sipatokkong, mali siparappe, malilu sipakainge. Sirui menre tessirui no.”
(Bila rebah saling menegakkan, bila hanyut saling mendamparkan, bila khilaf saling mengingatkan. Saling tarik-menarik menuju ke atas bukan saling tarik-menarik untuk menjatuhkan).
Maksud dari rebah tegak menegakkan, ialah supaya berpijak dengan teguh dan berdiri dengan kukuh di atas bumi kehidupan. Hanyut dampar mendamparkan, adalah tolong menolong dari kesulitan arusnya kehidupan.
Tidak ada jalan kehidupan tanpa rintangan dan persimpangan, itulah perlunya ingat memperingati ke jalan yang benar. Nah, jika semuanya sudah berpadu, akan menjelma gotong royong yang sempurna.
Tuliskan Komentar